Di usianya yang masih 7 tahun, ia sekolah di Hollandsch Inlandsche School (HIS) yang kemudian dilanjutkan ke Taman Siswa saat usianya 8 tahun. Kemudian ia dipindahkan lagi ke Sekolah Wirotomo karena Taman Siswa dianggap Belanda adalah lembaga ilegal di tahun berikutnya.
Setelah pamannya wafat, Jenderal sangat terpukul oleh kepergian orang tua angkatnya tersebut. Ia pun harus mengalami masalah ekonomi yang sangat kurang, beruntungnya ia masih diperbolehkan sekolah di Wirotomo tanpa membayar.
Berkat kecerdasannya ia tetap bertahan dan terus mengasah kemampuannya. Jenderal Soedirman pun akhirnya mulai ikut mendirikan organisasi Islam saat usianya masih remaja, yakni Hizbul Wathan miliki Organisasi Muhammadiyah. Karena dedikasinya sejak dini itu, akhirnya Jenderal Soedirman diberi kepercayaan untuk memimpin organisasi tersebut di cabang Cilacap.
Jiwa kepemimpinan Jenderal Soedirman sudah muncul sejak ia masih muda, sehingga masyarakat segan dan hormat kepada Sang Jenderal tersebut. Ia pun melanjutkan studinya di Kweekschool (sekolah khusus untuk calon guru) meskipun akhirnya tidak terselesaikan karena masalah Biaya. Jenderal Soedirman pun kembali ke Cilacap dan mengajar guru sekolah dasar Muhammadiyah di sana.
0 Komentar